Menu

Mode Gelap
 

Berita · 6 Feb 2024 12:13 WIB ·

Indonesia-AS Kerjasama Tata Kelola AI


 Wamenkominfo Nezar Patria dan US Acting Special Envoy for Critical and Emerging, Technology, Seth Center [Foto: Dok. Humas Kominfo] Perbesar

Wamenkominfo Nezar Patria dan US Acting Special Envoy for Critical and Emerging, Technology, Seth Center [Foto: Dok. Humas Kominfo]

Jakarta, Kabapadang – Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Amerika Serikat (AS) mulai membahas rencana kerjasama tentang tata kelola dan pengembangan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI). Langkah ini sebagai bagian dari upaya mengembangkan ekosistem AI di Tanah Air.

“Hari ini saya melakukan bilateral meeting dengan Dr Seth Center dari Amerika Serikat selaku US Acting Special Envoy for Critical and Emerging Technology,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait Forum Global UNESCO tentang Etika AI di Brdo Congress Centre, Slovenia, dilansir Kabapadang, Selasa (6/2/2024).

Dia menambahkan “Kita bicara bagaimana Tata Kelola AI yang sedang berlangsung di Amerika dan sejumlah persoalan Tata Kelola kecerdasan buatan secara global.”

Wamen Nezar mengatakan, komitmen Indonesia dalam mengembangkan teknologi AI memerlukan dukungan kerja sama dengan negara besar seperti AS.

Dalam memperoleh dukungan untuk meningkatkan transfer pengetahuan dan keterampilan tersebut, Indonesia memanfaatkan event-event internasional, termasuk Forum Global UNESCO ini.

“Saya kira ini kesempatan yang baik juga untuk mempertajam, memperkuat, dan mendorong lebih maju lagi transfer pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan AI ini dengan negara-negara besar seperti Amerika,” jelasnya.

Menurut Wamenkominfo, Indonesia dan AS telah menjalin hubungan kerja sama erat di bidang digital dalam beberapa tahun terakhir. Di antaranya adalah kerja sama mengenai pengembangan sumberdaya manusia atau talenta digital dalam program Digital talent Scholarship (DTS).

“Kominfo sudah ada Program Digital Talent Scholarship yang bekerjasama dengan sejumlah universitas di Amerika Serikat. Diantaranya dengan Stanford University, Institut Teknologi Massachusetts (MIT), dan Harvard University,” tutur dia.

Untuk informasi, Program DTS merupakan salah satu pelatihan unggulan Kementerian Kominfo untuk melatih kemampuan dan pengembangan kompetensi talenta digital di level intermediate.

Program yang dirilis pada 2018 ini ditargetkan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa di era Industri 4.0, serta mampu memenuhi kebutuhan tenaga terampil di bidang teknologi.

Baca juga:

Dalam Program DTS terdapat Fresh Graduate Academy, Vocational School Graduate Academy, Thematic Academy, Professional Academy, Government Transformation Academy, Digital Entrepreneurship Academy, Talent Scouting Academy (TSA). [isr]

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

 Ketua Umum DPP LDII Ajak Umat Islam Bersatu dalam Berkurban

16 Juni 2024 - 16:21 WIB

KPU Sumbar Gelar Pemungutan Suara Ulang untuk DPD RI

15 Juni 2024 - 13:52 WIB

Dua PJU Polres Pessel Jalani Pemeriksaan di Polda Sumbar

15 Juni 2024 - 13:39 WIB

Polda Sumbar Gelar Bakti Religi Peringati HUT Bhayangkara

15 Juni 2024 - 13:26 WIB

LDII Sumbar Gotong Royong Hingga Galang Bantuan Bagi Korban Galodo

19 Mei 2024 - 15:06 WIB

LDII Padang Doakan Pj Wako Padang Sukses Jalankan Tugas

19 Mei 2024 - 06:20 WIB

Trending di Berita